Kau tuliskan satu kata
Satu kata yang mengandung ribuan makna
Hanya berujung dengan tanda tanya
Kenapa? Lalu kau tanya
Terlontarlah kata tersebut dalam pertanyaan yang kau tulis
Kenapa?
Satu kata akan adanya ketidakadilan di dunia
Kenapa begini, begitu?
Kenapa ini terjadi, itu terjadi?
Kenapa ia tidak membalas cintamu?
Kenapa manusia saling membenci?
Kenapa manusia saling membunuh?
Kenapa ia tak kunjung datang?
Kenapa manusia begitu egois?
Kenapa ketidakadilan mampu mengubah manusia menjadi begitu manipulatif? Dipermainkan oleh kenyataan?
Kenapa keberuntungan hanya terjadi sesaat?
Kenapa pertemuan manis berakhir begitu cepat?
Kenapa lelaki bercinta dengan lelaki,
perempuan bercinta dengan perempuan?
Kenapa hujan tidak turun di musim kering?
Kenapa sang ayah yang berpisah dengan sang ibu?
Kenapa ajal menjemput begitu cepat?
Kenapa ada yang lemah dan ada yang kuat?
Kenapa mereka yang tak memiliki apapun sanggup tidur beralaskan semen tepi jalan,
sementara mereka yang lain tidur beralaskan kasur hangat?
Kenapa waktu berjalan dengan cepat?
Kenapa selalu ada perpisahan?
Kenapa tak seorangpun bisa mengubah bubur menjadi nasi?
Kenapa, kenapa?
Pertanyaan itu terus mengalir dari mulutmu, kawan
Bendunglah pertanyaan itu
Dengan jawabannya
Adakah seorang memilikinya?
Dari sekian banyak KENAPA yang muncul di benak jutaan manusia di muka bumi ini
Untuk itulah kita hidup bung
Untuk mencari jawaban dan KENAPA yang terlintas di benak kita masing-masing
Untuk mencari jawaban yang tersebar di seluruh bumi ini
Jawaban yang kita itu bukanlah pintu gerbang jalan tol
Melainkan akhir dari jalan kecil, sempit, dan berliku
Yang kita takkan pernah tahu kapan jalan itu akan berakhir
Jakarta, 23 January 2010
No comments:
Post a Comment